Minggu, 27 September 2020

MENJALANI MASA PANDEMI DENGAN THOLABUL’ILMI, MEMBUAT KARYA INOVASI SERTA MENGUKIR PRESTASI

 Hikmah positif di masa pandemi

Masa pandemi adalah situasi dimana kita semua “dipaksa” untuk diam di rumah dan dibatasi dari aktivitas yang dilakukan di luar rumah. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar orang menjadi jenuh, bosan bahkan stress. Itu semua adalah takdir. Tak ada takdir yang sia-sia apalagi yang bersifat mudhorat, semuanya bermanfaat. Tinggal bagaimana manusianya yang berpikir atas semua kehendak-Nya, agar kita tetap husnudzon kepada Allah, dan jangan sekali-kali kita berpikir suudzon kepada-Nya.

Beberapa hikmah positif dari pandemi Covid-19 ini adalah kita mempunyai banyak waktu bersama keluarga (Quality time) termasuk beribadah bersama, semakin peduli terhadap kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjadi lebih peduli dan empati untuk berbagi pada orang lain yang membutuhkan, meningkatkan kemampuan memasak di rumah dengan kreatif, kualitas udara menjadi lebih bersih karena aktivitas di jalanan berkurang, kemampuan IT kita semakin meningkat karena “dipaksa” untuk belajar dan menerapkannya dalam pekerjaan yang dilakukan di rumah serta selalu belajar meningkatkan wawasan dan pengetahuan ilmu kita dengan mengikuti berbagai webinar dari rumah.

Gagasan dan ide untuk menjalani masa pandemi

Saya mencoba berpikiran positif dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Hal ini diwujudkan dengan melakukan beberapa hal dan aktivitas produktif yaitu mengembangkan semua potensi yang saya miliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Saya memulainya berdasarkan “passion” atau minat saya dibidang pendidikan. Saya banyak mengikuti kegiatan webinar-webinar yang berkaitan tentang pendidikan atau pembelajaran, Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan atau “Skill” saya dengan selalu belajar. Kemudian menerapkan atau mengimplementasikan ilmu yang didapat itu kedalam kehidupan sehari-hari atau rutinitas saya sebagai pendidik.

Ilmu yang saya dapatkan dari mengikuti kegiatan webinar terasa lebih bermanfaat jika saya langsung menerapkannya. Jadi tidak cukup hanya mengikuti webinar dan mendapatkan sertifikat saja. Dengan kata lain kita memiliki banyak alasan yang kuat untuk selalu belajar atau meningkatkan life skill kita dalam menjalani masa pandemi

Mengubah Tantangan menjadi Peluang

Pandemi adalah tantangan yang harus saya ubah menjadi sebuah  peluang berharga. Peluang itu berupa prestasi atau karya yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Aktivitas lain selain Tholabul’ilmi adalah mengikuti berbagai lomba yang dapat kita lakukan dari rumah. Saya mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah yang diseleranggarakan oleh Dispusipda Jabar. Alhamdulillah saya menjadi Juara 2 tingkat Provinsi Jawa Barat. Hal ini tidak terlepas dari  ilmu yang saya dapatkan dari kegiatan webinar yang saya ikuti sebelumnya. Jadi ada tindak lanjutnya kegiatan mencari ilmu diterapkan dengan membuat suatu karya tulis dan Alhamdulillah berbuah prestasi.

Manfaatkan kegiatan lomba-lomba yang banyak diselenggarakan. Seperti lomba membuat Video, ngeVlog, Karya tulis, membuat poster, fotografi, membuat desain grafis, membuat opini, artikel atau jurnal, membuat puisi, bernyanyi, kuis dan lain sebagainya. Tips nya pilih lomba sesuai dengan minat atau bakat kita. Ikuti dan laksanakan dengan usaha optimal., pastikan karya lomba yang kita ikuti sesuai dengan tuntutan atau persyaratan yang telah ditentukan. Buat dengan kreatif dan sisipkan inovasi yang berbeda dan unik dari yang biasa. Serta jangan lupa berdo’a untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Prinsip Berbagi dan menjadi bermanfaat bagi banyak orang

Hikmah positif lain dari masa pandemi ini adalah meningkatnya komunikasi jarak jauh dengan berbagai kalangan seperti keluarga, saudara, teman, sahabat, rekan kerja, bahkan dengan komunitas yang sesuai dengan pekerjaan atau aktivitas kita. Begitu pula dengan saya yang semakin memperluas jaringan komunikasi dengan teman dan rekan serta komunitas pendidik. Dengan komunikasi yang intens menghasilkan gagasan ide untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di masa pandemi ini.

Saya dan rekan tergabung dalam komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Kota Bandung. Saya juga merupakan Ketua 2 pusat dari Perkumpulan Pendidik Biologi Indonesia Folia atau PPBI Folia. Dengan aktif dalam komunitas atau perkumpulan ini saya bersama rekan-rekan menyelenggarakan kegiatan webinar bertema pendidikan yang di ikuti oleh ratusan bahkan ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Tentunya kegiatan berbagi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Selain terlibat sebagai penyelenggara kegiatan webinar, saya juga mendapatkan undangan menjadi Narasumber untuk berbagi ilmu dan pengalaman saya terkait pembelajaran jarak jauh. Aktivitas seperti mengikuti Webinar, mengikuti berbagai lomba, berkontribusi berbagi dengan menjadi panitia penyelenggara Webinar serta menjadi Narasumber kegiatan Webinar adalah aktivitas positif yang menjadi “prestasi” dan membawa manfaat bagi banyak orang yang dapat dilakukan selama masa pendemi ini.

Kuncinya Mengoptimalkan Motivasi dan Persepsi

Pandemi Covid-19 adalah Takdir. Tak ada yang tahu. Itulah kekuasaan Allah SWT atas makhluk ciptaan-Nya. Kekuasaan Allah meliputi langit dan bumi. Manusia hanya mampu berbuat (berencana) dan berikhtiar (melaksanakan), takdir Allah yang menentukan.  Bukankah apa yang menurut kita terbaik, tapi di hadapan Allah belum tentu baik, begitu sebaliknya apa yang menurut kita buruk, tapi menurut Allah baik. Jadi kita harus tetap khusnudzon kepada Allah SWT.

Khusnudzon adalah sebuah persepsi, sikap atau pemikiran positif terhadap segala sesuatu kejadian. Persepsi positif ini adalah kunci utama kita dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dengan Khusnudzon atau persepsi yang postif maka kita akan melakukan aktivitas dengan produktif tanpa rasa takut yang berlebihan dengan tetap menerapkan protocol kesehatan. Kita juga terbebas dari perasaan menderita, tertekan dan ketakutan berlebih yang dapat menghambat aktivitas kita.

 Persepsi yang positif akan menumbuhkan motivasi yang kuat. Motivasi ini timbul baik secara internal maupun eksternal. Motivasi yang utama adalah motivasi internal yang muncul dari diri sendiri. Motivasi internal saya tumbuh dikarenakan Saya mempunyai prinsip ingin memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi orang lain. Motivasi internal itu dikuatkan oleh motivasi eksternal Saya yang timbul dari luar atau dari lingkungan sekitar seperti mengikuti kegiatan lomba, webinar atau karena faktor sering berkomunikasi dengan teman dan komunitas yang menumbuhkan keinginan untuk berkolaborasi membuat suatu karya bersama dengan menyelenggarakan kegiatan Webinar.

Berkhusnodzon, berpikir positif, melakukan aktivitas yang produktif seperti mengikuti berbagai lomba dan Tholabul’Ilmi adalah solusi yang tepat dalam menjalani Pandemi Covid 19 ini. Dengan prinsip berbagi terhadap sesama serta ingin bermanfaat bagi orang banyak, semoga kita semua mendapat Berkat dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. “Semua kegiatan aktivitas atau pekerjaan yang saya lakukan adalah untuk Ibadah dan Prestasi adalah untuk Dakwah”. Semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.


"Jabar Bermasker – Jabar Berbagi Motivasi Kreatif"

Judul Blog : Menjalani Masa Pandemi dengan Tholabul'Ilmi, Membuat Karya Inovasi serta Mengukir Prestasi

Nama lengkap : Dida Firgiawan

Guru Mata Pelajaran : Biologi

Asal sekolah : SMA Negeri 8 Bandung

#JabarBermaskerChallenge

#JabarBermaskerChallenge_Blog/Artikel

#KeepCenghar

#JabarSemangatBDR

#JabarBahagiaBDR

#sahabatikomdik


PEMANFAATAN SCHOOLOGY DAN EDPUZZLE DALAM PEMBUATAN PROYEK DIGITAL STORY TELLING PADA IMPLEMETASI PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN KREATIVITAS SISWA

Pentingnya Teknologi dalam pembelajaran Daring dan Luring      Pembuatan pembelajaran daring dan luring yang ditulis dalam blog ini dilatar ...